Kamis, 19 Mei 2011

KONSEP KEBUTUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR


Segala puji adalah bagi Allah yang telah menunjukan kita kepada hal ini, kami tidak akan memperoleh petunjuk kalau sekiranya Allah menunujukan kami akan hal ini.
Shalawat dan salam adalah untuk Rasulullah yang telah diutus oleh Allah untuk menyampaikan syari’at yang pasti, yang lurus dan toleran. Asas syari’at ini adalah kemudahan kepada manusia, penghilangan kesulitan dari mereka. Juga shalawat dan salam untuk para keluarganya, dan sahabat-sahabatnya yang menggantikan Beliau dalam memelihara Syari’atnya dan membimbing umatnya.
Adapun materi makalah Psikologi Perkembangan kami ini merupakan bagaimana Konsep Kebutuhan dan Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan pada umumnya dan di Indonesia.
Dengan dituliskannya makalah ini, diharapkan kepada semua yang membacanya dapat memahami secara mendalam tentang hal yang berkaitan dengan materi yang di kaji dalam makalah kami ini yang pembahasannya tentang Psikologi perkembangan.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kepada para pembaca mengaharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah kami ini pada penulisan selanjutnya.
Demikianlah pengantar yang dapat kami sampaikan, semoga Allah memberi taufik kepada orang yang menghendaki kebenaran, dan menunjukkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus.



DAFTAR ISI



I.                  KATA PENGANTAR ……………………………………………
II.               DAFTAR ISI ……………………………………………………...

A.                     PENDAHULUAN ………………………………………….....
B.                      LATAR BELAKANG MASALAH …………….....................
C.                     PEMBAHASAN ………………………………………………
1.  Tujuan Penggunaan Strategi Pembelajaran ………………..
               a). Mengoptimalkan Pembelajaran Pada Aspek Afektif
               b). Mengaktifkan Siswa Dalam Proses Pembelajaran
2.                             Jenis Strategi yang Berkaitan dengan Pembelajaran….…...
               a). Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
               b). Strategi Penyampaian Pembelajaran
               c). Strategi Pengelolaan Pembelajaran
3.   Penutup ......................................................................................
4.   Daftar Pustaka…………………………………………….….

 

 

 

KONSEP KEBUTUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

 

A. Konsep Kebutuhan Individu
Setiap individu memiliki kebutuhan karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya. Dengan adanya berbagai macam dorongan yang ingin di capai manusia,semua itu mengakibatkan timbulnya kebutuhan yang harus dipenuhi manusia.

Kebutuhan manusia antara lain :
1)      Kebutuhan primer,pada hakekatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik,dan merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli. Contoh: makan,minum,bernafas,dan papan.
2)      Kebutuhan sekunder,pada umumnya merupakan yang didorong oleh motif yang dipelajari. Contoh: pengetahuan,hiburan,transportasi

B. Kebutuhan Dasar Individu
Menurut Lindgren :
1)      Kebutuhan individu untuk mendapatkan teman sejawat
2)      Kebutuhan individu untuk mengembangkan diri
3)      Kebutuhan individu untuk berhasil
4)      kebutuhan individu untuk mendapat kasih sayang dan cinta kasih.

Lewis, kegiatan remaja didorong berbagai kebutuhan, yaitu:
1)      Kebutuhan jasmaniah
2)      kebutuhan psikologis
3)      kebutuhan ekonomi
4)      kebutuhan sosial
5)      kebutuhan politik

C. Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Menengah dan Pemenuhan
a). Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklarisifikasikan menjadi:
1. Kebutuhan Organi,yaitu makan, minum,nafas, dan seks
2. Kebutuhan emosional,kebutuhan untuk mendapatkan simpatik
3. Kebutuhan berpertasi
4. Kebutuhan untuk mengembangkan diri

b).  Pemenuhannya:
1. Kegiatan yang dilakukan secara biologis
2. Ikut serta organisasi dan mengambil posisi penting
3. Ikut dalam berbagai macam program

Masalah yang dihadapi Remaja :
a. Upaya untuk mengubah sikap dan perilaku menjadi lebih dewasa
b. Sering mengalami kesulitan untuk menerima fisiknya
c. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat,remaja selalu mendambakan
kemandirian
d. Harapan untuk berdiri sendiri
e. Merasa memiliki norma dan nilai kehidupan yang dirasa lebih sesuai dari pada norma dan nilai yang ada di masyarakat.

D. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis
1. Pengertian Kemandirian
Kemampuan seseorang untuk tidak bergantung kepada orang lain,serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Menurut Robert Havighurt, kemandirian terdiri dari beberapa aspek:
1)      Emosi,kemampuan mengontrol emosi
2)      Ekonomi,kemampuan mengatur ekonomi
3)      Intelektual, Kemampuan mengatasi masalah
4)      Sosial, kemampuan untuk berinteraksi denag orang lain.

2. Proses berkembangnya kemandirian
Kemandirian diajarkan pada anak sedini mungkin sesuai kemampuannya,karena segala sesuatu yang diusahakan sejak dini akan dapat dihayati dan semakin berkembang menuju kesempurnaan. Tingkat kemandirian seorang anak itu berbeda karena semakin bertambah usia akan bertambah pula kemampuan anak untuk berfikir secara objektif.

3. Kemandirian sebagai kebutuhan psikologis remaja
Memperoleh kebebasan merupakan suatu tugas bagi remaja. Remaja mendambakan untuk diperlakukan dan dihargai sebagai orang dewasa. Hal ini dikemukakan oleh Erikson, yang menamakan proses tersebut sebagai”proses mencari identitas ego”. Dalam mencapai kemandirian remaja akan mengalami hambatan yang disebabkan karena masih tergantungnya pada orang lain.

4. Peran orangtua terhadap pembentukan kemandirian remaja
Ada beberapa hal untuk menyikapi pembentukan kemandirian remaja:
1)      Komunikasi,berkomunikasi dengan anak merupakan cara yang efektif untuk menghindari hal yang tidak diinginkan
2)      Kesempatan,orangtua sebaiknya memberi kesempatan kepada anak untuk membuktikan atau melaksanakan keputusan yang diambilnya
3)      Tanggung jawab,bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang diperbuat merupakan kunci menuju kemandirian.
4)      Konsistensi,konsisten orangtua dalam menerapkan disiplin dan menanamkan nilai sejak dini untuk mengembangkan kemandirian.

E. Kepercayaan Diri sebagai Kebutuhan Remaja
1. Pengertian Kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu untuk mengembangkan penilaian positif,baik terhadap diri sendiri maupun orng lain.

2. Karakteristik individu
Karakteristik yang percaya diri
1)      Percaya akan kemampuannya
2)      Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain
3)      Punya pengendalian diri yang baik
4)      mempunyai cara pandang yang positif

Karakteristik kurang percya diri
1)      Menyimpan rasa takut
2)      Sulit menerima realita diri
3)      Takut gagal
4)      Cenderung menolak pujian yang ditunjukan secara tulus.

3. Perkembangan rasa percaya diri
Pola asuh, kepercayaan diri tidak diperolrh secara instan,melainkan melalui proses yang berlangsung sejak dini.
Pola pikir negatif, dalam hidup bermasyarakat,setiap individu mengalami berbagai masalah. Individu yang rasa percaya dirinya lemah selalu memersepsi segala sesuatu dari sisi negatif.

4. Memupuk rasa percaya diri
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang propesional,individu harus memulainya dari dalam diri sendiri. Ada beberapa cara menghadapi krisis percaya diri, yaitu:
1)      Evaluasi diri sendiri secara objektif, belajar menilai diri secara objektif dan jujur.
2)      Beri penghargaan yang jujur terhadap diri, sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang dimiliki
3)      Positive thinking, cobalah memerangi setiap asumsi,prasangka atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kita
4)      Gunakan Self-affirmation, yaitu berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri.
5)      Berani mengambil resiko, memprediksi resiko setiap tantangan yang dihadapi,tidak perlu menghindari melainkan menggunakan strategi.

F. Implikasi Pemenuhan Kebutuhan Remaja Terhadap Pendidikan
Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus di penuhi karena merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan agar tetap tegar.
 Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan berbagai norma sosial,amat penting dikembangkan.




KESIMPULAN
  1. Proses pendidikan merupakan proses yang sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik yang sempurna baik dalam segi pengetahuan, perasaan, dan perbuatan agar menjadi manusia yang sempurna.
  2. Tujuan pendidikan anak MI bertujuan untuk memberikan bekal pada peserta didik dalam menerima proses pendidikan selanjutnya, oleh karena itu proses pendidikan harus di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak MI agar peroses pendidikan dapat berimplikasi terhadap proses pendidikan yang telah dilaksanakan.
  3. Perkembangan anak terhadap penyelenggaraan pendidikan di MI akan berimplikasi terhadap perkembangan anak MI yang terdiri dari :
  • Perkembangan fisik motorik
  • Perkembangan sosial
  • Perkembangan kognitif
  • ff Perkembangan emosi
  • Perkembangan bahasa
  • Perkembangan moral
  • Perkembangan agama



E. PENUTUP

Demikianlah penulisan makalah ini yang disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan pada semester empat program studi PAI 4 C. Tentu saja masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan sehingga untuk kesempurnaan penulis berharap mendapat masukan dari pembimbing maupun teman-teman.

Saya DEKAWAN SAPUTRA sebagai penulis makalah ini tentang Konsep Kebutuhan dan Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, dan dengan makalah ini kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Crain, William C. 1980. Theories Of Development: Concept and Applications. New Jersey: Prentice-Hall
Hasan, Aliah B. Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Sagala, Saiful. 2007. Konsep dan Maksna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta, Syamsudin, Abin Makmun. 1996. Psikologi Kependidikan, Bandung, Rosda Karya
Yusuf, Samsyu. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. Rosda Karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar